Sebelum kita mempelajari lebih lanjut bagaimana cara pengelohan limbah, yang perlu kita ketahui atau pahami terlebih dahulu adalah limbah.untuk itu dalam postingan kali ini saya akan membahas tentang limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah).
Sedangkan untuk sifatnya, sampah digolongkan menjadi sampah organik, sampah
anorganik, dan sampah berbahaya atau sampah/limbah B3.
1. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari
sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses
industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh
alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan melalui proses yang cukup
lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol kaca,
botol plastik, tas plastik, dan kaleng. Kertas, koran, dan karton merupakan
pengecualian. Berdasarkan asalnya, kertas koran, dan karton termasuk sampah
organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti
sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke
dalam kelompok sampah anorganik.
2. Sampah organik
Sampah Organik terdiri dari
bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang berasal dari alam atau dihasilkan
dari kegiatan pertanian, perikanan, rumah tangga atau yang lain. Sampah ini
dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar
merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur,
sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
3. Sampah berbahaya atau sampah/limbah B3
Limbah bahan berbahaya dan
beracun adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan
dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain.
Jika didasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2
yaitu :
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas
bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan
industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang
alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan,
misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang
berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut
akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya
akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah
tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa
cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut
ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas,
dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun,
sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit
penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.
2. Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah
industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya
alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah
industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut
adalah :
a.
Garam anorganik seperti
magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan
industri.
b.
Asam anorganik seperti
asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar
fosil.
c.
Adapula limbah anorganik
yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas
plastik, kaleng dan aluminium.
Sampah merupakan
konsekuensi kehidupan, yang sering menimbulkan masalah, dan jumlahnya akan
semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan beragam
aktivitasnya. Peningkatan jumlah penduduk berarti peningkatan jumlah timbulan
sampah, dan semakin beragam aktivitas berarti semakin beragam jenis sampah yang
dihasilkan. Karenanya, sampah harus mulai dipandang sebagai sumber daya. Ini
berarti kebiasaan membuang harus diubah menjadi mengolah. Konsep yang dapat
digunakan dalam mengolah sampah, adalah konsep 5R, yaitu:
1.
Reduce:
mengurangi penggunaan produk yang akan menghasilkan sampah.
2. Reuse :
menggunakan ulang, menjual atau menyumbangkan barang-barang yang masih dapat
dimanfaatkan.
3.
Recycle:
memodifikasi benda yang tadinya tidak bermanfaat, menjadi bermanfaat.
4.
Recovery:
upaya pengambilan kembali atau pemanfaatan material yang masih dapat
dimanfaatkan.
5.
Revisal
dan reflate merupakan usaha untuk
memperbaiki atau memulihkan limbah atau lingkungan yang tercemar limbah agar
dapat dimanfaatkan
kembali ke fungsi semula.
No comments :
Post a Comment