Posting kali ini akan membahas mengenai enzim pada tumbuhan ,kalau di perkuliahan pasti kamu temui di mata kuliah Fisologi tumbuhan,mau tau bagaimana to.. enzim pada tumbuhan itu? bisa di baca di bawah ..
I.
ENZIM PADA TUMBUHAN
- SEJARAH TENTANG ENZIM
Pada
awalnya, enzim dikenal sebagai protein oleh Sumner ( 1926 ) yang telah berhasil
mengisolasi urease dari tumbuhan kara pedang. Urease adalah enzimysng dapat menguraikan
urea menjadi CO2 dan NH3. Beberapa tahun kemudian
Northrop dan Kunits dapat mengisolasi pepsin, tripsin, dan kinotripsin.
Kemudian makin banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikan
bahwa enzim tersebut ialah protein.
Dari
hasil penelitian para ahli biokim ternyata banyak enzim mempunyai gugus bukan
protein, jadi termasuk golongan protein majemuk. Gugus bukan protein ini
disebut dengan kofaktor ada yang terikat kuat pada protein dan ada pula yang
tidak terikat kuat oleh protein.. Gugus terikat kuat pada bagian protein
artinya sukar terurai dalam larutan yang disebut dengan Prostetik,
sedang yang tidak begitu terikat kuat ( mudah dipisahkan secara dialisis )
disebut dengan Koenzim. Keduanya ini dapat memungkinkan enzim bekerja
terhadap substrat.
- PENGERTIAN ENZIM
ü Enzim
ialah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi dan ikut beraksi didalamnya
sedang pada saat akhir proses enzim akan melepaskan diri seolah – olah tidak
ikut bereaksi dalam proses tersebut.
ü Enzim
merupakan reaksi atau proses kimia yang berlangsung dengan baik dalam tubuh
makhluk hidup karena adanya katalis yang mampu mempercepat reaksi. Koenzim
mudah dipisahkan dengan proses dialisis.
ü Enzim
berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan
dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat
berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun.
ü Enzim
terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang
tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun
atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim
(tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
- PERBEDAAN ENZIN DENGAN
KATALISATOR
ü
Katalisator bersifat umum, hanya berfungsi untuk mempercepat reaksi yang dapat
digunakan berulang - ulang ( satu katalisator mampu mereaksikan 2 atau 3 bahkan
lebih reaksi)
ü Enzim
bersifat lebih spesifik hanya digunakan untuk satu reaksi saja ( satu enzim
hanya untuk satu reaksi)
- METABOLISME TUMBUHAN
Tumbuhan
juga mengahasilkan senyawa metabolit sekunder yang berfungsi untuk melindungi
tumbuhan dari serangan serangga, bakteri, jamur dan jenis patogen lainnya serta
tumbuhan itu mampu menghasilkan vitamin untuk kepentingan tumbuhan itu sendiri
serta hormon – hormon yang merupakan sarana bagi tumbuhan untuk berkomunikasi
antara organnya atau jaringannya dalam mengendalikan dan mengkoordinasi
pertumbuhan dan perkembangannya.
Dalam
tumbuhan pun terdapat proses metabolisme tumbuhan yang terdiri dari anabolisme
( pembentkan senyawa yang lebih besar dari molekul – molekul yang lebih kecil,
molekul ini terdiri dari pati, selulose, protein, lemak dan asam lemak. Prioses
ini membutuhkan energi).Sedang katabolisme merupakan senyawa dengan molekul
yang besar membentuk senyawa – senyawa dengan molekul yang lebih kecil dan
menghasilkan energi.
Sel
dalam tubuh tumbuhan mampu mengatur lintasan – lintasan metabolik yang
dikendalikannnya agar terjadi dan dapat mengatur kecepatan reaksi tersebut
dengan cara memproduksi suatu katalisator dalam jumlah yang sesuai dan tepat
pada saat dibutuhkan. Katalisator inilah yang disebut denagn enzim yang mampu
mempercepat laju reaksi yang berkisar antara 108 sampai 1020.
- SIFAT – SIFAT ENZIM
Sifat-sifat
enzim adalah sebagai berikut:
1
Biokatalisator
Enzim mempercepat laju reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi.
Enzim mempercepat laju reaksi, tetapi tidak ikut bereaksi.
2
Termolabil
Enzim mudah rusak bila dipanaskan sampai dengan suhu tertentu.
Enzim mudah rusak bila dipanaskan sampai dengan suhu tertentu.
3
Merupakan senyawa protein
4
Bekerja secara spesifik.Satu jenis enzim bekerja secara khusus hanya pada satu
jenis substrat. Misalnya enzim katalase menguraikan Hidrogen peroksida (H2O2)
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2), sedangkan enzim lipase menguraikan lemak +
air menjadi gliserol + asam lemak.
F.SUSUNAN
ENZIM
Secara
kimia, enzim yany lengkap (holoenzim) tersusun atas 2 bagian yaitu:
1.
Bagian protein disebut Apoenzim yang bersifat labil ( mudah berubah)
yang dipengaruhi oleh suhu dan keasaman.
2.
Bagian yang bukan protein yang disebut dengan gugus prostetik ( gugusan aktif)
yang berasal dari kofaktor.
G.KOMPOSISI
KIMIA DAN STRUKTUR 3-DIMENSI ENZIM
Setiap
enzim terbentuk dari molekul protein sebagai komponen utama penyusunnya dan
bebrapa enzim hanya terbentuk dari molekul protein dengan tanpa adanya
penambahan komponen lain. Protein lainnya seperti Sitokrom yang membawa
elektron pada fotosintesis dan respirasi tidak pula dapat digolongkan sebagai
enzim. Selain itu, protein yang terdapat dalam biji juga lebih berperan sebagai
bahan cadangan untuk digunakan dalam proses perkecambahan biji.
Protein
hanya terbentuk dari satu ikatan poloipeptida yang menggumpal membentuk suatu
struktur yang bulat atau sperikal, contohnya ribonuklease. Setiap rantai
polipeptida atau molekul protein secara sponstan akan membentuk konfigurasi dengan
energi bebas terendah.
Dalam
sitisol sel, asam amino lebih bersifat hidrofobik yang akan mengumpul pada
bagian dalam, sedang pada permukaan molekul protein atau enzim asan amino
bersifat hidrofilik.
H.KOMPERTEMENTASI
ENZIM
Enzim –
enzim yang berperan untuk fotosintesis terdapat pada kloroplas. Enzim yang
berperan penting dalam respirasi aerobik terdapat pada mitokondria, sedang
enzim respirasi lainnya terdapat dalam sitosol.
Kompertemenisasi
enzi akan meningkat edisiensi banyak proses yang beralngsung di dalam sel,
karena :
1.
Reaktan tersedia pada tempat dimana enzim tersedia.
2.
Senyawa akan dikonversi dikirim ke arah enzim yang berperan untuk menghasilakn
produk sesuai yang dikehendaki dan tidak disimpangkan pada lintasan yang lain.
Akan tetapi kompartemenisasi ini tidak bersifat absolut.
I.FUNGSI
SPESIFIK, NOMENKLATUR dan PENGGOLONGAN ENZIM.
a.
Fungsi Enzim
Yaitu
sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun di luar sel
makhluk hidup. Enzim ini berfungsi sebagai katalis yang sangan efisien dan
mempunyai derajat yang tinggi.
b. Tata
nama dan Kekhasan Enzim
Setiap
enzim disesuaikan dengan nama substratnya dengan menambahkan “ase”
dibelakangnya.
Kekhasan
enzim asam amino sebagai substrat dapat mengalami reaksi berbagai enzim.
c.Penggolongan
Enzim
Enzim
dapat digolongkan ke dalam 6 golongan yaitu :
1.
Oksidoreduktase terdapat dua enzimyaitu dehidrogenase dan oksidasi
2.
Transferase yaitu enzim yang bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan
suatu gugus dari suatu senyawa lain
3. Hidrolase
yaitu sebagai katalis reaksi hidrolisis
4. Liase
berperan dalam proses pemisahan
5.
Isomerase bekerja pada reaksi intramolekuler
6.
Ligase bekerja pada penggabungan dua molekul
Fotosintesis
Reaksi
fotosintesis dirangkum sebagai berikut:
6CO2
+ 12H2O + energy cahaya –> C6H12O6
+ 6O2 + 6H2O
Oksigen
yang dikeluarkan dari tumbuhan berasal dari air dan bukan CO2.
Kloroplas menguraikan air menjadi hidrogen dan oksigen. Fotosintesis terdiri
dari dua proses. Tahap tersebut adalah reaksi terang dan siklus Calvin.
Reaksi
terang merupakan tahap fotosintesis yang mengubah energi matahari menjadi
energi kimia. Kloroplas menyerap cahaya dan cahaya menggerakkan transfer
elektron dan hidrogen ke penerima yaitu NADP+ (nikotinamida adenine
dinukleotida fosfat). Pada proses ini, air terurai. Reaksi terang pada
fotosintesis ini melepaskan O2. Pada reaksi terang, tenaga matahari mereduksi
NADP+ menjadi NADPH dengan menambahkan sepasang electron bersama
dengan nukleus hidrogen. Pada reaksi terang juga terjadi fosforilasi yang
mengubah ADP menjadi ATP. Jadi energy cahaya diubah menjadi energi kimia dengan
pembentukan NADPH: sumber dari elektron berenergi, dan ATP; energy sel yang
serba guna.
Tahap
kedua fotosintesis adalah siklus Calvin yang berawal dari pemasukan CO2 ke dalam
molekul organik yang telah disiapkan di dalam kloroplas. Proses ini disebut
fiksasi karbon. Siklus Calvin mereduksi karbon terfiksasi menjadi karbohidrat
melalui penambahan elektron. Energi untuk mereduksi berasal dari NADPH. Siklus
Calvin mengubah CO2 menjadi karbohidrat dengan menggunakan ATP hasil dari
reaksi terang. Siklus Calvin disebut juga reaksi gelap atau reaksi tak
bergantung cahaya karena tidak memerlukan cahaya secara langsung.
Pada
fotosintesis, cahaya tampak diserap oleh pigmen. Pigmen yang berbeda menyerap
panjang gelombang yang berbeda. Klorofil a bukanlah satu-satunya pigmen
yang penting dalam kloroplas. Tetapi hanya klorofil a yang dapat
berperan secara langsung dalam reaksi terang. Pigmen lain dalam membrane
tilakoid dapat menyerap cahaya dan mentransfer energinya ke klorofil a.
Salah satunya adalah klorofil b. Jika foton cahaya matahari diserap oleh
klorofil b, energi kemudian disalurkan ke klorofil a yang beraksi
seolah-olah klorofil inilah yang menyerap energi tersebut.
Dalam
membran tilakoid, klorofil tersusun bersama protein dan molekul organik lainnya
menjadi fotosistem. Fotosistem memiliki kompleks antena yang terdiri dari
klorofil a, klorofil b dan karotenoid. Jumlah dan keragaman
pigmen membuat fotosistem dapat menyerap spectrum yang lebih luas. Saat molekul
antena menyerap foton, energi disalurkan ke klorofl a yang terletak pada
pusat reaksi. Molekul yang bersama-sama menggunakan pusat
reaksi dengan klorofil a adalah akseptor elektron primer.
Pada
membran tilakoid terdapat fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I memiliki
pusat klorofil P700 karena pigmen ini paling baik menyerap cahaya yang memiliki
panjang gelombang 700 nm. Pusat reaksi fotosistem II memiliki klorofil yang
disebut P680 karena paling baik menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.
Adanya protein yang berbeda menjadi penyebab adanya perbedaan sifat penyerapan
cahaya.
Aliran
Elektron non-siklik
Aliran
elektron non-siklik dimulai ketika fotosistem II menyerap cahaya , dan electron
yang dieksitasi ke tingkat yang lebih tinggi dalam P680 diterima oleh akseptor
electron primer. Klorofil yang dioksidasi menjadi agen pengoksidasi yang sangat
kuat. Elektron diekstraksi dari air dan dikirimkan ke P680 menggantikan
elektron yang keluar dari klorofil. Air diuraikan menjadi hidrogen dan oksigen.
Elektron yang terfotoeksitasi mengalir dari akseptor elektron primer ke
fotosistem I melalui rantai transport elektron yang terdiri dari satu pembawa
elektron yaitu plastokinon (Pq), suatu kompleks yang terdiri atas dua sitokrom
, dan protein yang mengandung tembaga yang disebut plastosianin (Pc). Elektron
yang menuruni rantai, eksergoniknya berada ke tingkat energi yang lebih rendah
dan digunakan oleh tilakoid untuk menghasilkan ATP. Pmbentukan ATP disebut
fosforilasi karena digerakkan oleh energi cahaya.
Elektron
selanjutnya mencapai pusat P700 yang telah kehilangan elektronnya, karena
energy cahaya menggerakkan electron dari P700 ke akseptor electron primer pada
fotosistem I. Selanjutnya electron ditransfer melalui transfer electron .
disalurkan ke feredoksin (Fd). NADP+ reduktase menyalurkan electron
dari Fd ke NADP+. NADP+ berubah menjadi NADPH.
Aliran
Elektron siklik
Elektron
yang terfotoeksitasi dapat melalui jalur khusus yaitu aliran electron siklik.
Aliran ini menggnakan fotosistem I saja. Elektron kembali dari feredoksin ke
kompleks sitokrom dank e klorofil P700. NADPH tidak diproduksi tetapi
menghasilkan ATP. Proses pembentukan ATP ini disebut fosforilasi siklik.
Siklus
Calvin
Siklus
Calvin dibagi menjadi tiga tahap yaitu :
- Fiksasi karbon. Molekul CO2
diikat pada ribulosa bifosfat (RuBP) dengan bantuan RuBP karboksilase atau
Rubisco. Reaksi ini menghasilkan dua molekul 3-fosfogliserat.
- Reduksi. Tiap molekul
3-fosfogliserat menerima gugus fosfat baru dari ATP menghasilkan
1,3-difosfogliserat. Selanjutnya 1,3 difosfogliserat direduksi oleh
sepasang electron dari NADPH menjadi gliseraldehid 3-fosfat (G3P). G3P
merupakan gula. Setiap 3 molekul CO2 terdapat 6 molekul G3P,
tetapi hanya 1 molekul G3P yang dihitung sebagai selisih perolehan
karbohidrat. Satu molekul keluar siklus dan digunakan oleh tumbuhan,
sedangkan 5 molekul didaur ulang untuk menghasilkan 3 molekul RuBP.
- Regenerasi akseptor CO2.
Lima molekul G3P disusun ulang dalam langkah terakhir siklus Calvin
menjadi 3 molekul RuBP yang siap menerima CO2 kembali.
Tumbuhan
C4
Tumbuhan
C4 memfiksasi karbon dengan membentuk senyawa berkarbon empat sebagai
produknya. Tergolong tumbuhan C4 yang penting dalam pertanian adalah tebu,
jagung, dan famili rumput. Dalam tumbuhan C4 terdapat dua jenis sel
fotosintetik : sel seludang-berkas pembuluh dan sel mesofil. Sel seludang
berkas pembuluh tersusun menjadi kemasan yang padat di sekitar berkas pembuluh.
Di antara seludang-berkas pembuluh dan epidermis daun terdapat sel mesofil. Siklus
Calvin terbatas pada kloroplas seludang-berkas pembuluh. Siklus ini didahului
oleh masuknya CO2 ke dalam senyawa organik dalam mesofil.
Tahap
pertama adalah penambahan CO2 pada fosfoenolpiruvat (PEP) untuk
membentuk oksaloasetat (memiliki empar karbon). Enzim karboksilase menambahkan
CO2 pada PEP. Setelah memfiksasi CO2, sel mesofil
mengirim keluar produk berkarbon empat ke sel seludang-berkas pembuluh melalui
plasmodesmata. Dalam seludang-berkas pembuluh, senyawa berkarbon empat
melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang ke dalam materi organik oleh
rubisko dan siklus Calvin.
Sel
mesofil tumbuhan C4 memompa CO2 ke dalam seludang-berkas pembuluh,
mempertahankan konsentrasi CO2 dalam seludang-berkas pembuluh cukup
tinggi agar rubisko dapat menerima CO2 bukan O2.
Fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan meningkatkan produksi gula.
Tumbuhan
CAM
Tumbuhan
lain seperti tumbuhan sukulen (penyimpan air), kaktus, nenas dan beberapa
family lain memiliki adaptasi fotosintesis yang lain. Tumbuhan ini membuka
stomata pada malam hari dan menutup pada siang hari. Stomata yang menutup pada
siang hari membuat tumbuhan menghemat air tetapi mencegah masuknya CO2.
Saat stomata terbuka pada malam hari, tumbuhan mengambil CO2 dan
memasukkannya ke berbagai asam organic. Metabolism ini disebut crassulacean
acid metabolism (CAM). Sel mesofil tumbuhan CAM menyimpan asam organic yang
dibuatnya selama malam hari di dalam vakuola hingga pagi hari. Pada siang hari
saat reaksi terang menyediakan ATP dan NADPH untuk siklus Calvin, CO2
dilepas dari asam organik yang dibuat pada malam hari itu sebelum dimasukkan ke
dalam gula dalam kloroplas.
Pustaka
:
Campbell,
N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R. et
al. safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.
Moore,
R., Clark, W.D., Vodopich, D.S. 1998. Botany. McGraw-Hill Companies. USA
No comments :
Post a Comment