MAKALAH SISTEMATIKA
HEWAN VERTEBRATA
BURUNG
CIBLEK (Prinia familiaris)
Disusun guna memenuhi tugas akhir mata
kuliah Sistematika Hewan Vertebrata
Dosen pengampu : Dra. Hariyatmi, M.si
Oleh:
Putut
Wijanarko
A420100188
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Burung ciblek (Prinia familiaris) atau biasa dikenal
dengan burung prenjak adalah burung nomor satu yang sudah mulai langka di kelas
menengah. Burung ini sejajar dengan burung jenis tledekan dan decu.Burung
yang termasuk dalam keluarga Prinia ini biasanya ditemukan di pulau Jawa.
Sumatera dan Bali. Burung ini hidup di ketinggian antara 900 m dpl (Sumatra)
sampai ketinggian 1.500 m dpl (Jawa dan Bali).Burung ciblek mempunyai ukuran
tubuh yang kecil, dimana panjang dari ujung paruh hingga ekor
hanya sekitar 12. Bulu punggung burung ciblek berwarna hijau ke abu abuan
dengan bagian ujung ekor bermotif totol kehitaman tipis. Pada bagian punggung ciblek
sendiri mempunyai dua macam warna yaitu warna dada putih untuk tipe
ciblek kebun dan berwarna abu abu agak gelap untuk ciblek sawah
Burung Ciblek jantan
ataupun betina bisa diketahui dari fisik dan warna paruh bagian bawah , hal ini
berlaku juga untuk perenjak dan burung - burung jenis prinia . Untuk burung
jantan yang masih muda perhatikan pada bagian bawah paruhnya yang berwarna
putih apakah ada bagian ujung paruh yang berwarna hitam , karena jika ujung
paruhnya berwarna hitam maka sudah dipastikan burung tersebut adalah burung
ciblek muda jantan, sedangkan yang betina bagian bawah paruhnya berwarna putih
polos. Untuk jantan dewasa bagian bawah paruhnya berwarna full hitam dan mata
yang memerah menandakan bahwa burung tersebut sudah dewasa. Jantan dan
betina juga bisa diketahui dari suara yang dikeluarkan burung ciblek tersebut ,
seperti misalnya burung jantan akan mengeluarkan suara yang bervariasi namun
monoton dengan tembakan ciri khasnya ' ciklak .. ciklak .. ciklak ' dan
biasanya diselingin dengan tembakan rapat ' crecetetet... " dan burung
jantan akan langsung bereaksi begitu melihat burung lain sesama jenisnya.
sedangkan burung betina bersuara monoton dan hanya membalas tembakan dari sang
jantan 'ciap..ciap..ciap' dan sering bersuara memanggil ' ci .. ci.... ci
Terdapat dua
jenis burung ciblek yang kita kenal di Indonesia yaitu; Prinia familiaris familiaris
dan Prinia familiari solivaces. Untuk jenis Prinia familiaris
familiaris warna bulu lebih gelap, garis putih di sayap lebih lebar, badan
lebih lebar, dan dada tampak bidang, jantannya bersuara keras, tajam dan tebal
membentuk vokal ciikrak…ciikrak.. yang dikombinasi suara cicitan, penyebarannya
di daerah Jawa Timur, Bali dan Jawa Barat. Sementara
pada jenis Prinia familiaris olivaceswarna bulu tampak lebih terang
atau lebih muda, garis putih di sayap lebih pendek dan agak kecil, tubuh tampak
ramping, serta dada tidak terlalu bidang, bulu dada jantannya hitam yang tampak
tipis atau samar, kicauannya lebih menonjolkan jeritan panjang satu nada dan
tidak membentuk vokal seperti ciikrak..ciikrak..cet..cet.. oleh karena vokal
suaranya tidak terbentuk maka suara kicauannya terdengar tipis dan kurang
keras. Penyebarannya di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera.
Oleh karena
itu untuk memahami lebih lanjut mengenai burung ciblek, maka makalah ini
membahas mengenai burung ciblek secara jelas, mulai dari klasifikasi, ciri-ciri,habitat,makanan,keistimewaan,dancarareproduksinya.
BAB II
ISI
A. KLASIFIKASI
Nama
Lokal : Burung Ciblek
Nama Ilmiah : Prinia familiaris
Kingdom :
Animalia
Phyllum :
Chordata
Sub Phyllum : Vertebrata
Classis :
Aves
Ordo : Passeriformes
Familli : Cisticolidae
Genus : Prinia
Spesies : Prinia familiaris
Perenjak
jawa atau
yang juga dikenal dengan nama ciblek adalah
sejenis burung pengicau dari suku Cisticolidae (pada
banyak buku masih dimasukkan ke dalam suku Sylviidae).
Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal
sebagai bar-winged Prinia, merujuk pada dua garis putih pada setiap
sayapnya. Nama ilmiahnya adalah Prinia familiaris.
Ciblek termasuk ke dalam ordo
Passeriformes karena burung ini termasuk burung modern yang suka berkicau,dan
memiliki paruh bertipe conus.
B.
MORFOLOGI
Burung kecil ramping, dengan panjang total (diukur dari ujung paruh hingga
ujung ekor) sekitar 13 cm. Hampir seluruh sisi atas badan berwarna coklat hijau-zaitun.
Tenggorokan dan dada putih, perut dan pantat kekuningan. Sisi dada dan paha
keabu-abuan. Ciri khasnya sayap dengan
dua garis putih, serta ekor panjang dengan ujung berwarna hitam dan putih.Paruh panjang runcing, sebelah
atas berwarna kehitaman dan sebelah bawah kekuningan. Kaki langsing dan rapuh
berwarna coklat kemerahan atau merah jambu.
Kaki pada burung ciblek termasuk
dalam tipe petengger yaitu jari kaki panjang dan telapak kakinya datar untuk
bertengger di ranting – ranting pohon,mempunyai dua jari yang mengarah ke depan
dan dua jari yang mengarah ke belakang(Zygodactyla). Bentuk bulu ekor pada
burung ciblek adalah runcing (pointed).
Jantan dibedakan
dari betina dengan ukuran tubuhnya yang lebih besar dan
aktif berkicau. Ekor lebih panjang dan warna sayap yang lebih gelap. Juga bisa
dibedakan dari warna paruh bagian bawahnya :Paruh bawah berwarna putih
pucat adalah betina, Paruh bawah berwarna putih dengan ujung hitam adalah
burung jantan muda, Paruh bawah berwarna hitam menyeluruh adalah burung jantan
dewasa, Bila masih muda dapat dibedakan melalui kuku jari, Kuku jari kaki yang
berwarna kusam adalah burung jantan, Kuku jari kaki bersih adalah burung betina
C.
PERILAKU dan KEISTEMEWAAN
Burung ciblek
hidup secara berkelompok kecil. Biasanya mereka mencari makanan di area terbuka
seperti kebun, sawah, pekarangan, atau bisa juga di pinggiran hutan dan kawasan
bakau. Di alam
bebas, ciblek akan berbunyi secara bersahut sahutan dengan kawanannya. Nyanyian
tersebut sebagai tanda komunikasi agar tidak terpisah dan juga sebagai tanda
peringatan jika ada bahaya.
Burung ciblek
mempunyai ciri khas saat bernyanyi dimana ciblek akan mengangkat pantat dan
ekornya sehingga terlihat semakin cantik. Burung ciblek mencari mangsa berupa
ulat maupun serangga kecil.Terkadang mereka akan turun ke tanah untuk mengambil
cacing yang muncul di permukaan. Akan tetapi ciblek peliharaan berbeda lagi
dalam hal selera makanan. Mereka dibiasakan mengkonsumsi voer, ulat hongkong
atau kroto yang dicampur. Burung ciblek yang gagal beradaptasi dalam selera
makanan buatan manusia biasanya akan mati mendadak.Burung ciblek membuat sarang
dengan menganyam rerumputan halus. Mereka memilih bersarang di pohon yang tidak
terlalu lebat dengan banyak batang. Sarang ciblek berukuran kecil kurang lebih
berdiameter 15 cm dengan lubang kearah samping.
Saat
berkicau, gerakan ciblek terlihat lincah dengan sayap terkembang dan ekornya
turun naik. Jika sudah jinak dan cukup lama dipelihara berpasangan, burung
ciblek bisa dibuat mainan seperti burung dara. Selain itu, jika sudah mengenal
lingkungan, ciblek dapat dilepas dan diberi pakan ditempat yang sama dan pada
waktu yang sama. Ciblek akan mendatanginya setiap hari pada waktu tersebut.
D. MAKANAN
Makanan dari burung ciblek yaitu jenis serangga kecil,ulat daun,kupu-kupu,
dan larva. Burung
ciblek mencari mangsa berupa ulat maupun serangga kecil. Terkadang mereka akan turun ke
tanah untuk mengambil cacing yang muncul di permukaan. Akan tetapi ciblek
peliharaan berbeda lagi dalam hal selera makanan. Mereka dibiasakan
mengkonsumsi voer, ulat hongkong atau kroto yang dicampur. Burung ciblek yang
gagal beradaptasi dalam selera makanan buatan manusia biasanya akan mati
mendadak.
E. HABITAT
Daerah
sawah, kebun, ladang, pinggiran hutan dan di sekitar rumah penduduk, dari
dataran rendah hingga pada ketinggian 1000 m dpl sangat mungkin dijumpai burung
ciblek. Musim berkembangbiaknya tidak pasti, akan tetapi pada umumnya mereka
berkembangbiak pada saat menjelang musim hujan dengan jumlah telur yang
dihasilkan antara 2 sampai dengan 3 butir. Makanan alami yang paling disukai
ciblek adalah serangga, seperti ulat daun, rayap, telur kupu-kupu, telur semut
dan jenis serangga lainnya. Burung ciblek hidup secara berkelompok kecil. Biasanya
mereka mencari makanan di area terbuka seperti kebun, sawah, pekarangan, atau
bisa juga di pinggiran hutan dan kawasan bakau.
F. REPRODUKSI
Burung ciblek
membuat sarang dengan menganyam rerumputan halus. Mereka memilih bersarang di
pohon yang tidak terlalu lebat dengan banyak batang. Sarang ciblek berukuran
kecil kurang lebih berdiameter 15 cm dengan lubang kearah samping.Sarang
diletakkan di batang dengan ketinggian minimum 2 meter. Mereka bertelur antara
3 hingga 5 ekor. Ciblek termasuk burung yang pandai mengasuh anaknya, terbukti
dengan rendahnya angka kematian anak di sarang.
Sumber:tunablebird.blogspot.com
|
Sumber: bicara-burung.blogspot.com
|
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Burung Ciblek termasuk dalam keluarga Prinia, biasanya ditemukan di pulau
Jawa, Sumatera, dan Bali.
2. Makanan dari burung
ciblek yaitu jenis serangga kecil,ulat daun,kupu-kupu, dan larva.
3.
Kaki pada burung ciblek termasuk dalam
tipe petengger yaitu jari kaki panjang dan telapak kakinya datar untuk
bertengger di ranting – ranting pohon,mempunyai dua jari yang mengarah ke depan
dan dua jari yang mengarah ke belakang(Zygodactyla). Bentuk bulu ekor pada
burung ciblek adalah runcing (pointed).
4.
Burung ciblek hidup secara berkelompok kecil. Biasanya mereka mencari
makanan di area terbuka seperti kebun, sawah, pekarangan, atau bisa juga di
pinggiran hutan dan kawasan bakau.
B. SARAN
Mari kita lindungi jangan sampai
punah,supaya anak cucu kita nanti masih bisa meliahat burung ciblek di habitat
aslinya.
DAFTAR PUSTAKA
Anang , Dewanto.2009.Buku Pintar Merawat dan Melatih Burung Kicauan.Jakrta:Agromedia
Pustaka.
Rusli,Turut.2008.Memelihara Burung Ocehan Populer.Depok:Penebar Swadaya.
Burung Indonesia.(2011).”Perawatan Ciblek”. http://burunglokal.blogspot.com/2011/07/perawatan-ciblek.html(di
akses Senin,24 Desember,2012).
Informasi Budidaya.(2011).”Seputar Burung Ciblek”.
http://informasi-budidaya.blogspot.com/2011/07/seputar-burung-ciblek.html(di
akses Minggu,23 Desember,2012).
Wikipedia bahasa Indonesia.(2012).”Prenjak Jawa”.
http://id.wikipedia.org/wiki/Perenjak_jawa(di
akses Minggu,23 Desember,2012).
MacKinnon, J., K. Phillipps, B. van Balen.
2000. Burung-burung di
Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. LIPI dan BirdLife IP. Bogor.
No comments :
Post a Comment