Bakteri adalah makhluk hidup bersel satu,tidak berklorofil(tetapi beberapa jenis mempunyai pigmen bakterioklorofil),dan umumnya berkembang biak dengan membelah diri.
Struktur Umum Bakteri:
sel bakteri terdiri 2 bagian yaitu bagian luar dan bagian dalam:
Bagian Luar:
- Kapsul
- Dinding sel
- Membran Plasma,berbentuk tonjolan-tonjolan yang disebut pili.pili berfungsi untuk memperjelas permukaan tubuh.
Bagian Dalam:
1. Bakteri merupakan mikroogranisme bersel satu2. Pada umumnya tidak berklrofil tetapi ada juga jenis bakteri yang mempunyai klorofil.
3. Inti selnya masih dalam bentuk prokarion.
4. Ukuran tubuhnya kebanyakan berukuran 1-5 mikron
5. Berkembang biak dengan cara membelah diri dan konjugasi (perkawinan dua individu yang belum diketahui jenis kelaminnya).
6. Dapat hidup di segala tempat misalnya di darat, udara, air bahkan dalam tubuh manusia.
7. Apabila lingkungan tidak menguntungkan, bakteri akan membentuk endospora.
8. Bakteri pada umumnya lebih tahan pada suhu rendah (40C) daripada suhu tinggi (600C )
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/2003949-ciri-sifat-dan-bentuk-bakteri/#ixzz28iRn3Sbg
Cara bakteri Mendapatkan Makanan:
Dalam mendapatkan makanannya, Bakteridibagi menjadi empat kelompok. Keempat kelompok tersebut adalah Bakteri fotoautotrof, Bakteri fotoheterotrof, Bakteri kemoautotrof, dan Bakteri kemoheterotrof. Bagaimanakah perbedaan keempatnya?
a) Bakteri fotoautotrof.
Bakteri ini mendapatkan makanannya melalui fotosintesis dan mendapatkan sumber karbon dari CO2. Cyanobacteria (alga hijau-biru) merupakan bakteri fotoautotrof yang paling umum. Cyanobacteria ada yang berupa uniselular dan ada pula yang berupa multiselular. Cyanobacteria multiselular biasanya berbentuk benang atau filamen. Cyanobacteria memiliki klorofil yang tersebar di dalam plasma sel dan juga memiliki karotenoid yang mengandung pigmen fikobilin. Pigmen ini merupakan gabungan antara pigmen fikoeritrin (warna merah) dan fikosianin (warna biru). Fikosianin pada umumnya dominan sehingga alga ini berwarna biru laut. Walaupun demikian, Cyanobacteria dapat pula berwarna merah, kuning, cokelat, ataupun hitam. Cyanobacteria terdapat di mana-mana, di tempat yang sangat dingin (kutub) sampai di tempat yang sangat panas seperti di perairan panas yang bersuhu kurang lebih 85°C, serta di kolam-kolam yang terpolusi. Cyanobacteria sangat mudah ditemukan di perairan air tawar, di tanah, dan di permukaan yang lembap. Cyanobacteria ada yang hidup bersimbiosis dan ada pula yang hidup sendiri (soliter). Cyanobacteria dapat bersimbiosis dengan lumut hati, paku, bahkan dengan invertebrata, seperti Amoeba, Protozoa, Diatom, dan Mollusca. Simbiosis yang spesifik antara Cyanobacteria dan jamur membentuk formasi yang disebut Lichenes (lumut kerak) yang dapat hidup di bebatuan. Lichenes berperan dalam pembentukan tanah atau sebagai organisme perintis.
Bakteri ini mendapatkan makanannya melalui fotosintesis dan mendapatkan sumber karbon dari CO2. Cyanobacteria (alga hijau-biru) merupakan bakteri fotoautotrof yang paling umum. Cyanobacteria ada yang berupa uniselular dan ada pula yang berupa multiselular. Cyanobacteria multiselular biasanya berbentuk benang atau filamen. Cyanobacteria memiliki klorofil yang tersebar di dalam plasma sel dan juga memiliki karotenoid yang mengandung pigmen fikobilin. Pigmen ini merupakan gabungan antara pigmen fikoeritrin (warna merah) dan fikosianin (warna biru). Fikosianin pada umumnya dominan sehingga alga ini berwarna biru laut. Walaupun demikian, Cyanobacteria dapat pula berwarna merah, kuning, cokelat, ataupun hitam. Cyanobacteria terdapat di mana-mana, di tempat yang sangat dingin (kutub) sampai di tempat yang sangat panas seperti di perairan panas yang bersuhu kurang lebih 85°C, serta di kolam-kolam yang terpolusi. Cyanobacteria sangat mudah ditemukan di perairan air tawar, di tanah, dan di permukaan yang lembap. Cyanobacteria ada yang hidup bersimbiosis dan ada pula yang hidup sendiri (soliter). Cyanobacteria dapat bersimbiosis dengan lumut hati, paku, bahkan dengan invertebrata, seperti Amoeba, Protozoa, Diatom, dan Mollusca. Simbiosis yang spesifik antara Cyanobacteria dan jamur membentuk formasi yang disebut Lichenes (lumut kerak) yang dapat hidup di bebatuan. Lichenes berperan dalam pembentukan tanah atau sebagai organisme perintis.
Contoh Bakteri fotoautotrof, adalah (a) Nostoc dan (b) Rivularia.
Perkembangbiakan Cyanobacteria dapat terjadi melalui proses membelah diri, fragmentasi, dan heterokista. Pembelahan heterokista mirip dengan fragmentasi. Akan tetapi, terdapat sel yang bagian dindingnya menebal sehingga tampak lebih besar yang disebut heterokista. Bagian inilah yang nantinya melepaskan diri untuk menjadi individu baru. Contoh Cyanobacteria adalah Anabaena, Nostoc, Gleocapsa, Oscilatoria, dan Rivularia.
b) Bakteri Fotoheterotrof
Bakteri ini dapat menggunakan cahaya untuk menghasilkan ATP, namun harus mendapatkan sumber karbon dalam bentuk senyawa organik. Cara mendapatkan makanan seperti ini sangat jarang dan terbatas pada beberapa bakteri. Contohnya pada bakteri ungu nonsulfur (Rhodospirillum rubrum).
Bakteri ini dapat menggunakan cahaya untuk menghasilkan ATP, namun harus mendapatkan sumber karbon dalam bentuk senyawa organik. Cara mendapatkan makanan seperti ini sangat jarang dan terbatas pada beberapa bakteri. Contohnya pada bakteri ungu nonsulfur (Rhodospirillum rubrum).
c) Bakteri kemoautotrof
Bakteri ini mendapatkan karbon dari karbon dioksida (CO2). Sumber energi diperoleh dari hasil oksidasi senyawa anorganik. Banyak bakteri kelompok ini memengaruhi siklus nitrogen. Bakteri ini membantu pembentukan asam amino dan protein. Bakteri nitrifikasi membantu tanaman mengikat nitrat sebagai sumber nitrogen. Contoh bakteri ini adalah Nitrobacter dan Thiobacillus. Perhatikan Gambar
Bakteri ini mendapatkan karbon dari karbon dioksida (CO2). Sumber energi diperoleh dari hasil oksidasi senyawa anorganik. Banyak bakteri kelompok ini memengaruhi siklus nitrogen. Bakteri ini membantu pembentukan asam amino dan protein. Bakteri nitrifikasi membantu tanaman mengikat nitrat sebagai sumber nitrogen. Contoh bakteri ini adalah Nitrobacter dan Thiobacillus. Perhatikan Gambar
Contoh Bakteri kemoautotrof, adalah (a) Nitrobacter dan (b) Thiobacillus.
d) Bakteri kemoheterotrof,
Pada umumnya, bakteri bersifat kemoheterotrof dan banyak yang berguna bagi kehidupan. Untuk memperoleh energi dan karbon, bakteri ini harus mengonsumsi molekul organik. Sebagian besar spesies dari bakteri ini merupakan dekomposer (pengurai). Enzim yang dikeluarkan akan memecah komponen organik, bahkan dapat menghasilkan sejenis pestisida di tanah, seperti yang dihasilkan oleh Pseudomonas. Manusia juga menggunakan Lactobacillus untuk membuat acar mentimun, keju, dan yoghurt. Eschericia coli merupakan bakteri dalam usus, yang memproduksi vitamin K dan zat yang berguna dalam mencerna lemak. Aktivitasnya mencegah bakteri patogen untuk membentuk koloni dalam usus.
Pada umumnya, bakteri bersifat kemoheterotrof dan banyak yang berguna bagi kehidupan. Untuk memperoleh energi dan karbon, bakteri ini harus mengonsumsi molekul organik. Sebagian besar spesies dari bakteri ini merupakan dekomposer (pengurai). Enzim yang dikeluarkan akan memecah komponen organik, bahkan dapat menghasilkan sejenis pestisida di tanah, seperti yang dihasilkan oleh Pseudomonas. Manusia juga menggunakan Lactobacillus untuk membuat acar mentimun, keju, dan yoghurt. Eschericia coli merupakan bakteri dalam usus, yang memproduksi vitamin K dan zat yang berguna dalam mencerna lemak. Aktivitasnya mencegah bakteri patogen untuk membentuk koloni dalam usus.
4) Klasifikasi Bakteri
Bakteri diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Menurut Campbell (1998: 511), Bakteri dibagi menjadi lima kelompok. Lima kelompok tersebut, yaitu Proteobacteria, bakteri gram-positif, Cyanobacteria, Spirochetes, dan Chlamydias.
Bakteri diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok. Menurut Campbell (1998: 511), Bakteri dibagi menjadi lima kelompok. Lima kelompok tersebut, yaitu Proteobacteria, bakteri gram-positif, Cyanobacteria, Spirochetes, dan Chlamydias.
a) Proteobacteria
Proteobacteria dibedakan menjadi tiga kelompok, yakni bakteri ungu, Proteobacteria kemoautotrof, dan Proteobacteria kemoheterotrof. Perhatikanlah Gambar
Proteobacteria dibedakan menjadi tiga kelompok, yakni bakteri ungu, Proteobacteria kemoautotrof, dan Proteobacteria kemoheterotrof. Perhatikanlah Gambar
Contoh spesies dari kelompok Proteobacteria adalah (a) Chromatium, (b) Rhizobium, dan (c) Salmonella.
(1) Bakteri ungu
Bakteri ungu bersifat kemautotrof. Bakteri ini memiliki bakteriokloroplas yang berfungsi dalam fotosintesis. Pada umumnya, bakteri ini termasuk bakteri obligat anaerob, artinya bakteri ini hanya dapat tumbuh dan berkembang jika tidak ada oksigen. Contoh bakteri ungu adalah Chromatium.
Bakteri ungu bersifat kemautotrof. Bakteri ini memiliki bakteriokloroplas yang berfungsi dalam fotosintesis. Pada umumnya, bakteri ini termasuk bakteri obligat anaerob, artinya bakteri ini hanya dapat tumbuh dan berkembang jika tidak ada oksigen. Contoh bakteri ungu adalah Chromatium.
(2) Proteobacteria kemoautotrof
Bakteri ini ada yang hidup bebas dan bersimbiosis. Beberapa di antaranya memengaruhi siklus nitrogen dalam sebuah ekosistem. Contohnya, Rhizobium yang hidup bersimbiosis pada akar tumbuhan. Dari simbiosis ini, tumbuhan akan mendapatkan nutrisi yang cukup dari hasil siklus nitrogen.
Bakteri ini ada yang hidup bebas dan bersimbiosis. Beberapa di antaranya memengaruhi siklus nitrogen dalam sebuah ekosistem. Contohnya, Rhizobium yang hidup bersimbiosis pada akar tumbuhan. Dari simbiosis ini, tumbuhan akan mendapatkan nutrisi yang cukup dari hasil siklus nitrogen.
(3) Proteobacteria kemoheterotrof
Bakteri ini hidup di dalam organisme lain, contohnya di dalam usus hewan. Bakteri ini memiliki bentuk batang. Beberapa proteobacteria kemoheterotrof merupakan bakteri fakultatif anaerob (dapat hidup, baik tidak ada oksigen maupun ada oksigen). Bakteri ini ada yang berbahaya dan ada pula yang tidak berbahaya. Contoh bakteri yang berbahaya adalah Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Bakteri ini hidup di dalam organisme lain, contohnya di dalam usus hewan. Bakteri ini memiliki bentuk batang. Beberapa proteobacteria kemoheterotrof merupakan bakteri fakultatif anaerob (dapat hidup, baik tidak ada oksigen maupun ada oksigen). Bakteri ini ada yang berbahaya dan ada pula yang tidak berbahaya. Contoh bakteri yang berbahaya adalah Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
b) Bakteri gram-positif
Bakteri gram-positif memiliki dinding sel dengan lapisan yang tersusun atas protein dan senyawa polisakarida, yakni petidoglikan. Beberapa anggotanya dapat berfotosintesis dan sebagiannya lagi ada yang bersifat kemoheterotrof. Bakteri gram-positif memiliki endospora. Contoh speciesnya adalah Bacillus dan Vibrio cholerae.
Bakteri gram-positif memiliki dinding sel dengan lapisan yang tersusun atas protein dan senyawa polisakarida, yakni petidoglikan. Beberapa anggotanya dapat berfotosintesis dan sebagiannya lagi ada yang bersifat kemoheterotrof. Bakteri gram-positif memiliki endospora. Contoh speciesnya adalah Bacillus dan Vibrio cholerae.
Bacillus merupakan contoh spesies bakteri gram-positif.
c) Bakteri Cyanobacteria
Bakteri ini memiliki ciri, yakni bersifat fotoautotrof (mampu menyintesis sumber makanannya melalui fotosintesis) karena anggota Cyanobacteria memiliki klorofil. Sebagian besar anggotanya hidup di air tawar. Selain di air tawar, Cyanobacteria juga ada yang hidup di air laut dan bersimbiosis dengan jamur. Ciri lainnya adalah dinding sel yang tersusun atas gelatin, tidak memiliki flagel, bergerak dengan meluncur, dan hidup berkoloni. Contohnya adalah Anabaena dan Gleocapsa.
Bakteri ini memiliki ciri, yakni bersifat fotoautotrof (mampu menyintesis sumber makanannya melalui fotosintesis) karena anggota Cyanobacteria memiliki klorofil. Sebagian besar anggotanya hidup di air tawar. Selain di air tawar, Cyanobacteria juga ada yang hidup di air laut dan bersimbiosis dengan jamur. Ciri lainnya adalah dinding sel yang tersusun atas gelatin, tidak memiliki flagel, bergerak dengan meluncur, dan hidup berkoloni. Contohnya adalah Anabaena dan Gleocapsa.
(a) Anabaena dan (b) Gleocapsa memiliki klorofil untuk berfotosintesis.
d) Bakteri Spirochetes
Bakteri Spirochetes memiliki bentuk sel heliks dan memiliki panjang sampai 0,25 mm. Bakteri ini memiliki flagela internal berbentuk filamen yang berfungsi sebagai alat gerak. Spirochetes bersifat kemoheterotrof. Spirochetes ada yang hidup bebas dan ada pula yang bersifat patogen (menyebabkan penyakit). Contoh Spirochetes, adalah Treponema pallidum
Bakteri Spirochetes memiliki bentuk sel heliks dan memiliki panjang sampai 0,25 mm. Bakteri ini memiliki flagela internal berbentuk filamen yang berfungsi sebagai alat gerak. Spirochetes bersifat kemoheterotrof. Spirochetes ada yang hidup bebas dan ada pula yang bersifat patogen (menyebabkan penyakit). Contoh Spirochetes, adalah Treponema pallidum
e) Bakteri Chlamydias
Chlamydias hidup sebagai parasit. Keperluan energi untuk aktivitasnya diperoleh dari inangnya. Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit. Contohnya adalah Chlamydias trachomatis
Chlamydias hidup sebagai parasit. Keperluan energi untuk aktivitasnya diperoleh dari inangnya. Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit. Contohnya adalah Chlamydias trachomatis
Chlamydias trachomatis merupakan contoh spesies dari kelompokChlamydias.
Sumber:http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-x/cara-bakteri-mendapatkan-makanan/
Bentuk- Bentuk Bakteri:
a) Bentuk silindris (batang)
Dibedakan atas:
1. Basil tunggal, berupa batang tunggal, contohnya Escherchia coli dan Salmonella typi.
2. Diplobasil; berbentuk batang bergandengan dua – dua.
3. Streptobasil; berupa batang bergandengan seperti rantai, contohnya Streptobacillus moniliformis dan Azotobacter sp.
b) Bentuk bulat (kolon)
Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi mejadi bentuk – bentuk sebagai berikut:
1. Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu, contohnya Monococcus gonorhoe.
2. Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan dua – dua, misalnya Diplococcus pneumonia.
3. Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis.
4. Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai hasil pembelahan sel kedua arah.
5. Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcia sp.
6. Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah.
c) Bentuk Spiral
Di bagi menjadi:
1. Koma (vibrio); berbentuk lengkungan kurang dari setengah lingkaran, contoh nya Vibrio coma, penyebab penyakit kolera.
2. Spiral; berupa lengkunagn lebih dari setengah lingkaran , contohnya Spirillium minor yang menyebabkan demam dengan perantara gigitan tikus atau hewanpengerat lainnya.
3. Spiroooseta; berupa spiral yang halus dan lentur, contohnya Treponema pallisum, penyebab penyakit sifilis.
Secara umum, ada 3 macam bentuk bakteri sebagai berikut :
A) Bentuk batang (Basil)
Bakteri bentuk batang dikenal sebagai basil (berasal dari kata bacillus yang berarti batang). Bentuk ini dapat dibedakan:
1. Basil tunggal, bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal. Contoh: Salmonella typhosa penyebab penyakit tipus, Escherichiacoli bakteri yang terdapat pada usus dan Lactobacillus.
2. Diplobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan dua-dua
3. Streptobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan memanjang berbetuk rantai, misal Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks, Streptpbacillus moniliformis, Azotobacter, bakteri pengikat nitrogen.
B) Bentuk Bulat (Kokus)
Bakteri berbentuk bulat (bola) atau kokus dapat dibedakan:
1. Monokokus yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misal Monococcus gonorhoe penyebab penyakit kencing nanah.
2. Diplokokus yaitu bakteri berbentuk bola bergandengan dua-dua, misal Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia (radang, paru-paru).
3. Sarcina yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat membentuk kubus, misal Sarcina luten.
4. Streptokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang berbentuk rantai, misal Streptococcus lactis, Streptococcus pyogenes penyebab sakit tenggorokan dan Streptococcus thermophilis untuk pembuatan yoghurt (susu asam).
5. Stafilokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni seperti buah anggur, misal Stafilokokus aureus, penyebab penyakit radang paru-paru.
C) Bentuk Spiral
Ada tiga macam bakteri bantuk spiral yaitu:
1. Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral, misalnya Spirillum.
2. Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna misal Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.
3. Spiroseta yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang dapat bergerak misal: Spirochaeta palida, penyebab penyakit sifilis.
Bentuk- Bentuk Bakteri:
Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu :
1. Bentuk batang / silindris.
2. Bentuk bulat / kokus
3. Bentuk spiral / spirilium.
Variasi bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahannya, umur, dan syarat pertumbuhan tertentu misalkan makanan, suhu, dan keadaan yang tidak menguntungkan bakteri.
1. Bentuk batang / silindris.
2. Bentuk bulat / kokus
3. Bentuk spiral / spirilium.
Variasi bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahannya, umur, dan syarat pertumbuhan tertentu misalkan makanan, suhu, dan keadaan yang tidak menguntungkan bakteri.
a) Bentuk silindris (batang)
Dibedakan atas:
1. Basil tunggal, berupa batang tunggal, contohnya Escherchia coli dan Salmonella typi.
2. Diplobasil; berbentuk batang bergandengan dua – dua.
3. Streptobasil; berupa batang bergandengan seperti rantai, contohnya Streptobacillus moniliformis dan Azotobacter sp.
b) Bentuk bulat (kolon)
Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi mejadi bentuk – bentuk sebagai berikut:
1. Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu, contohnya Monococcus gonorhoe.
2. Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan dua – dua, misalnya Diplococcus pneumonia.
3. Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis.
4. Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai hasil pembelahan sel kedua arah.
5. Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcia sp.
6. Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah.
c) Bentuk Spiral
Di bagi menjadi:
1. Koma (vibrio); berbentuk lengkungan kurang dari setengah lingkaran, contoh nya Vibrio coma, penyebab penyakit kolera.
2. Spiral; berupa lengkunagn lebih dari setengah lingkaran , contohnya Spirillium minor yang menyebabkan demam dengan perantara gigitan tikus atau hewanpengerat lainnya.
3. Spiroooseta; berupa spiral yang halus dan lentur, contohnya Treponema pallisum, penyebab penyakit sifilis.
Secara umum, ada 3 macam bentuk bakteri sebagai berikut :
A) Bentuk batang (Basil)
Bakteri bentuk batang dikenal sebagai basil (berasal dari kata bacillus yang berarti batang). Bentuk ini dapat dibedakan:
1. Basil tunggal, bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal. Contoh: Salmonella typhosa penyebab penyakit tipus, Escherichiacoli bakteri yang terdapat pada usus dan Lactobacillus.
2. Diplobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan dua-dua
3. Streptobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan memanjang berbetuk rantai, misal Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks, Streptpbacillus moniliformis, Azotobacter, bakteri pengikat nitrogen.
B) Bentuk Bulat (Kokus)
Bakteri berbentuk bulat (bola) atau kokus dapat dibedakan:
1. Monokokus yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misal Monococcus gonorhoe penyebab penyakit kencing nanah.
2. Diplokokus yaitu bakteri berbentuk bola bergandengan dua-dua, misal Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia (radang, paru-paru).
3. Sarcina yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat membentuk kubus, misal Sarcina luten.
4. Streptokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok memanjang berbentuk rantai, misal Streptococcus lactis, Streptococcus pyogenes penyebab sakit tenggorokan dan Streptococcus thermophilis untuk pembuatan yoghurt (susu asam).
5. Stafilokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni seperti buah anggur, misal Stafilokokus aureus, penyebab penyakit radang paru-paru.
C) Bentuk Spiral
Ada tiga macam bakteri bantuk spiral yaitu:
1. Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral, misalnya Spirillum.
2. Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna misal Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.
3. Spiroseta yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang dapat bergerak misal: Spirochaeta palida, penyebab penyakit sifilis.
No comments :
Post a Comment